Rabu, 03 Juli 2013

Seruan Jihad ke Rohingnya Membuat Pemerintah Burma Ketakutan

Seruan Jihad ke Rohingnya Membuat Pemerintah Burma Ketakutan

Publikasi: Rabu, 27 Jumadil Akhir 1434 H / 8 Mei 2013 13:49
rohingnyaYangon (an-najah.net) – Seruan Jihad yang dikobarkan sejumlah tokoh Islam Indonesia beberapa hari lalu untuk membela muslim Rohingnya dan melawan pembantaian yang dilakukan etnis Budha ditanggapi serus Pemerintah Burma. Seluruh pihak keamanan disiap siagakan untuk menghadapi serangan ummat Islam secara tiba-tiba.
Seorang komandan polisi ibukota Yangon, Ning Thet, menyebutkan, pemerintah saat ini memperketat penjagaan di sekitar masjid-masjid di seluruh kota daerah di ibukota untuk mengantisipasi aksi kekerasan. Ia menunjukkan, sedikitnya lima polisi ditempatkan di setiap masjid.
“Kami telah melakukan pengamanan terhadap masjid-masjid setelah aksi kekerasan yang terjadi di okota Miktala. Kami mengambil langkah-langkah pencegahan dan kami akan selalu waspada terhadap intervensi apapun dari luar Burma” katanya sebagaimana dilansir almoslim.net, Rabu 8/5/2013.
Senada dengan itu, Min Aung, seorang pejabat kepolisian Myanmar mengatakan, “Kami telah menerima kabar bahwa kota-kota besar kami berada di bawah ancaman penyerang kelompok-kelompok Islam dari luar Myanmar. Oleh karena itu, kami meningkatkan sistem keamanan di gerbang-gerbang perbatasan” katanya.
Tindakan ini dilakukan pemerintah Burma setelah ribuan ummat Islam Indonesia Jum’at lalu (3/5/2013) turun ke jalan sebagai aksi solidaritas untuk Muslim Rohingnya. Dalam orasinya, ketua FPI, Habib Riziq, menyerukan jihad ke Rohingnya, “Begitu juga wajib bagi yang mampu berperang, untuk ikut terjun perang,” teriaknya di hadapan ribuan massa dari berbagai ormas Islam yang ikut serta dalam aksi solidaritas tersebut.
Sebelumnya, Ust. Abu Bakar Ba’asyir juga menyerukan jihad ke rohingnya untuk membela kaum muslimin di sana. Beliau mengatakan, hanya jihad solusi satu-satunya menghentikan genosida terhadap Muslim Rohingnya yang terus terjadi. “Semua itu kesalahan kita sendiri yang tidak mau berjihad. Di Filipina itu kaum Muslimin kuat karena mereka mau berjihad,” tuturnya sebagaimana dilansir voa-isla.com, Kamis, 02 May 2013. [hunef/an-najah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar